CERITASEX GAY POLISI " DIMADU " Namaku Rudy. Aku berumur 18 tahun dan masih di bangku kelas III SMA di suatu sekolah negeri di Surabaya. Aku memiliki tinggi 175 cm dan beratku 70 kg, aku memiliki warna kulit coklat terang serta bodyku kencang tak berlemak sebab aku sangat suka olahraga dan angkat beban meskipun tidak terlalu berat. Banyak
PerjalananNafsu Polis (15) Joe ramas celah kelangkang aku macam dia suka sangat dengan polis trafik. Sudahnya aku biarkan dia walaupun aku rasa cara dia agak kasar. Bukan apa, dia macam nak melepaskan geram, agaknya dia memang jenis lelaki yang suka polis trafik. Batang aku memang dah separuh stim waktu tu.
PerjalananNafsu Polis (3) ~ Gay Malay Story Perjalanan Nafsu Polis (3) 'Halim, boleh tak kau temankan Badrul pegi Putrajaya petang nanti' 'Boleh!' mengia arahan boss aku. Dalam pukul 2 petang, aku lepak sambil hisap rokok tepi motosikal peronda aku, panas tengahari terlindung pokok.
Nahsingkat cerita nih si bos punya 2 anak perempuan yang masing2 berumur 23 tahun dan 26 tahun yang disebut aja Nabila dan sulis (bukan nama sebenarnya).Mereka ber 2 tuh kerja juga disini bantu2 ibu pemilik restoran dan yang bikin gua betah banget disini pakaian mereka bradeerr kalo lagi kerja disini. Nah cerita ini gua antara dan adiknya Nabila.
Cerita45: Abdil, Polisi Muda. Cerita 46: Akhir Sang Idola Part 1. Cerita 47: Akhir Sang Idola Part 2. Cerita 48: Tukang Pijat Profesional. kumpulan cerita gay : ⚠️ Khusus 21++. ⚠️ Cerita Gay. bagi yang homophobic, disarankan jangan baca. PARA PEMUDA GAGAH (KAMPUS MESUM) 27 parts Ongoing Mature. 27 parts. Ongoing.
Kelimasepupu saya sudah keluar dari tadi pagi jadi yang tinggal di rumah cuma saya dan Mbak Ras serta anaknya yang baru berumur 5 tahun. Saya dan Mbak Ras bisa dibilang sangat dekat, karena kami sering berbicara dan bercanda bersama. Jadi di antara kami berdua sangat terbuka.
Dalam100 kali saranan yang dibuat oleh PAS, baru kali ini la rasanya setuju sangat dengan saranan mereka ni. Pemuda PAS berharap pemantaua
PengalamanPertama Suhana. Umur aku 19 tahun.Pengalaman pertama seks aku wat seks pada umur aku 13 tahun. Nama aku suhana. Kawan panggil aku yana. Kiranya d. Selasa, 24 November 2020 102 Comments. jubur melayu.
Rasahangat dan geli langsung menjalar ke seluruh batang kontolku,makin dalam rasa nikmat makin membuat badanku bergetar."enak kan dorong-dorong" melakukan arahan,benar saja rasa nimat makin tak terelakan.perlahan kak caca mendekap badanku hingga aku merapat ke tubuhnya.pantatku terus aku maju mundurkan.kulihat kak cac
CeritaPanas Seru Tuesday, April 28, 2015 Cerita Gay Kuli Diperkosa kuli-kuli Seksi Kenalin nama gw reyvand, orang panggil gw evan. Perawakan gw laki abis, badan Jadi, muka ganteng semua mau cewek atau cowok selalu melototin gw dari kepala sampe kaki. Tapi di dalam hati gw, gw suka cowok, tapi bukan gay, gw Bi.
PolisiNgentot Istri Orang Di Penjara | Foto Memek, Nonton film bokep,bokep barat,film bokep barat,video bokep,video bokep barat, video ngentot barat,film bokep full movie,film bokep terbaru,bokep terupdate, nonton bokep indo viral,western,bokep harian 2020, bokep siswa sma,video,videobacol fun,bokep kakek sugiono,bokep ngentot memek gede, MEMEK MONTOK ABG, bokep tante hot indo, cerita bokep
CeritaSex Gay. Cerita Seks Dashyatnya Kontol Polisi Gay Yang Ganteng Dan Kekar. Cerita Seks Dashyatnya Kontol Polisi Gay Yang Ganteng Dan Kekar. 4 years ago. Kenalkan namaku Musa Hidayat. Aku adalah seorang Polisi berpangkat Briptu dan masih jomblo! Kurang jelas? JOMBLO!!!! Aneh bukan? Sebenarnya ini tidak aneh menurut aku karena entah mengapa
CeritaGay di 12.17 7 komentar: Mungkin juga akibat Papa kandungku telah meninggal makanya dimulailah petualangan seruku di dunia gay yang panas ini. Polisi itu mengangguk, sambil menerima KTP dan nomor HP-ku, lalu mempersilakanku melaju. Aku melonjak girang dalam hati. Meski sial, namun 3 juta tidak sebanding dengan nama baikku yang
Setengahcelingukan aku melambatkan laju motorku, mencari sosok polisi itu, sore itu. Hmm, jam 18:25, mungkin polisi itu belum datang, gumamku. "Selamat petang, ikuti aku!". Seseorang menjabatku. Ohh, polisi itu tidak berseragam, pantas saja aku pangling. Segera kuikuti motornya. Di kawasan yang tidak begitu padat, polisi itu menghentikan motornya.
Hariitu ayah bilang padaku untuk memberikan amplop pada Pak Pardi, tukang kebun yang berusia 40-an, berambut keriting tingginya mungkin sekitar 160cm-an dan berbadan kekar dengan kulit kecoklatan terbakar matahari. Pak Pardi sedang mengurus kebon ayah. Sore itu sekitar jam 4-an, aku pakai sepeda pergi ke kebon.
3nyB7. Pak polisi kekasihku CERITA SEX GAY Memang betul apa kata pepatah untung tidak bisa di tolak, sial tidak bisa dihindari. Mungkin itulah gambaran atau sekedar miniatur dari kehidupanku, yang akhirnya harus menderita tak berujung. Bermula dari ketika aku berkunjung ke rumah temanku di kota “K” yang agak jauh dari kotaku “P”. Sesampainya di terminal aku bingung sekali, karena di sampingku sudah lama tidak ke sini dan juga rumah temanku itu pindah, jadi aku betul-betul dibuat kesal. “Mau naik mobil apa ini,” pikirku kala itu, karena “line” dengan abjad-abjad tertentu sesuai dengan jurusan masing-masing begitu banyak dan membuat kepalaku pusing. Akhirnya, karena aku sudah tidak sabar lagi dan sengaja mulai datang, maka aku ke pos polisi untuk menanyakan “line” yang harus kunaiki agar sampai ke tempat tujuan. “Selamat sore,” sapaku pada seorang polisi yang kebetulan sendirian karena temannya sedang ke WC. “Sore, ada yang bisa kubantu Dik?” jawabnya dengan ramah sekali. Mendengar jawaban yang ramah dan bersahabat, maka membuat degup jantungku naik turun tak karuan. Setelah kujelaskan kebingunganku pada Pak polisi yang macho ini, dia cuma bisa manggut-manggut tanda dia mengerti kebingunganku. “Aduh gimana ya, line’ ke tempat yang adik tuju sudah tidak ada,” katanya menerangkan, karena “line” yang ke desa kutuju itu beroperasi mulai pukul 500 WIB sampai 1730 WIB, padahal waktu itu jam sudah menunjukkan pukul 1805 WIB, “Aduh mati aku,” pikirku. Aku pun tambah bingung, apalagi katanya di sekitar sini tidak ada penginapan atau hotel. Rupanya Pak polisi ini tahu kegelisahanku dan kebingunganku, maka dia menyarankan agar menginap di rumahnya. “Memang sering kok Dik, kejadian seperti ini, maklum terminal dekat desa lagi,” katanya menenangkan. “Jadi harus bagaimana ini Pak,” tanyaku. “Biasanya orang-orang di sini berjalan kaki kalau sudah kehabisan line’,” jawabnya. Oh, terkejut sekali aku, “BERJALAN” kata itu yang membuatku seperti disambar petir di siang bolong, padahal jarak antara terminal dan desa yang kutuju kira-kira kurang lebih 10 km. Mungkin dia tahu keterkejutanku, maka langsung saja dia menyambung jawabannya. “Tapi kalau Adik tidak keberatan, Adik boleh nginap di rumah saya, kebetulan saya sendirian dan tugas saya sampai jam 2000 WIB,” katanya, sampai menatap diriku mulai ujung rambut sampai ujung kaki dengan sangat teliti sekali. Oh, tatapannya menusuk ke jantung, pikirku, apalagi melihat lehernya yang berlipat-lipat. Oh, nikmatnya seandainya aku bergelanyut di leher itu sambil bersandar mesra pada dada yang bidang, karena setiap hari berolahraga. “Masak tidak ada kendaraan alternatif Pak, ojek misalnya,” kataku. “Kalau Adik tidak percaya, tanya saja pada orang-orang di sekitar sini,” jawabnya yang didahului senyum yang membuat angan fantastikku melayang kemana-mana. Memang setelah kutanya pada orang-orang di sekitar, tidak ada kendaraan alternatif kecuali jalan kaki. Haruskah aku bermalam di rumah orang yang meluluh-lantahkan hatiku, dengan pandangan pertamanya, pikirku. Mungkin sifatku yang paling aneh dan aku sendiri tidak mengerti ialah aku suka sama pria. Apalagi pria itu lebih tua dariku kira-kira 10 tahun dan juga aku tertarik pada pria yang berbulu walaupun pria itu jelek sekalipun, apalagi yang berbulu dada, langsung “he-eh” saja. Akhirnya tanpa pikir panjang lagi aku langsung mau saja menginap di rumahnya. Setelah berkenalan dan mengobrol ngalor-ngidul, tak terasa jam kerjanya habis kira-kira jam 2000 WIB, kami berdua pun meninggalkan terminal itu menuju ke rumah Pak polisi yang bernama Pak Pram itu bukan nama aslinya. Dengan kencang sekali dia menjoki sepeda motornya, mungkin karena jalanan sepi, padahal udaranya sangat dingin sekali, apalagi ditambah udara dingin yang disebabkan oleh kencang sepeda motor. Oh.. dingin sekali rasanya. Sampai akhirnya aku mendekapnya dari belakang dengan erat sekali, saking takutnya kujatuh dari sepeda motor. Dan tanpa kusadari aku menyenggol kemaluannya yang agak besar dan ternyata sudah menegang. Oh.. bak pucuk di ulam cinta pun tiba. “Lebih erat lagi Heru,” pintanya. Maka tambah kueratkan dekapanku padanya. Oh, hangat sekali dan damai rasanya. Sesampai di rumahnya, aku pun mandi dan ganti pakaian, begitu juga dengan Pak Pram, dia mandi dan ganti pakaian santai. Dan kami pun mengobrol sambil makan malam yang dibelinya di warung pinggir rumahnya yang masih buka. Sempat terkejut aku mendengarkan ceritanya, ternyata pria tampan dan macho yang berumur kira-kira 30 tahun itu belum kawin apalagi punya anak. Padahal kalau melihat ketampanan dan kegagahannya pasti tidak ada seorang cewek pun yang menolak untuk diperistrinya. “Kenapa Bapak lakukan semua itu?” tanyaku. “Entahlah Her, aku sendiri pun tidak tahu, yang jelas mulai dulu sampai sekarang saya kok tidak suka sama wanita, padahal sudah banyak lho gadis ataupun janda yang mau saya nikahi,” katanya. “Tapi apa alasan Bapak kok sampai menjalani hidup kurang normal ini,” kataku. “Jawabannya hanya tentram dan damai Heru, maksudnya, kalau kehidupan yang oleh sebagian besar orang dianggap tidak normal ini membawa kedamaian dan ketentraman, mengapa harus kita sesali dan kita takuti.” Tanpa kusadari dia menggenggam erat tanganku erat-erat, erat sekali, sangat erat. Oh, hangatnya genggaman Pak Pram ini. Setelah itu dia mengecup keningku, lalu pipiku mendapat giliran berikutnya, kemudian bibirku di terkamnya dengan buas sekali tapi membawa sejuta kenikmatan yang tiada tara, apalagi saat kumisnya menusuk kulitku dengan lembut. “Oh..” desahku sambil tanganku mengelus rambutnya yang agak tebal itu. Kemudian dengan sangat mesra sekali dia buka bajuku satu persatu, hingga tinggal CD saja yang kupakai. Setelah itu dia mengecup susuku dan disedotnya kuat-kuat. “Oh.. enaak,” rintihku, apalagi saat lidahnya yang hangat itu menjilat-jilat putingku, diputar-putar seiring dengan bentuknya, kadang ke kiri kadang ke kanan. “Enaak..” erangku seiring dengan keluarnya prescum dari batang kemaluanku yang sudah menegang sejak tadi. Dan yang membuatku tidak kuat tatkala dia mencumbu perutku sembari tangannya membuka CD-ku dan meremas-remas buah zakarku. “Oh.. nikmatnya,” pikirku. Rasanya tak ingin kuakhiri yang sangat dahsyat ini. Kumis yang agak tebal itu menelusuri lekuk-lekuk tubuhku yang sangat lembut sekali, karuan saja prescum-ku tambah banyak keluar, sedangkan tangannya memainkan batang kemaluanku yang sudah licin oleh prescum. “Oh.. teruskan Pak,” pintaku sambil mempreteli bajunya satu persatu, hingga dia tak tertutup oleh selembar benang pun. Wow, tubuhnya sangat menggairahkan, apalagi tubuh yang selalu olahraga tiap hari itu dadanya ditumbuhi bulu-bulu yang sangat lebat, walaupun perutnya agak besar tapi tidak mengurangi kegagahannya dan ke-macho-annya, malah membuatku tambah bergairah. Spontan saja kulabuhkan diriku di dadanya, kukecup puting susunya serta kuhisap kuat-kuat sembari kuremas-remas pantatnya yang juga banyak ditumbuhi bulu-bulu yang lebat. Kemudian kujilati ketiaknya yang juga banyak ditumbuhi bulu itu. Kurasaan bau khas maskulin yang makin menambah gairahku. “Tunggu, Her!” katanya setelah melepaskan kulumannya. “Ada apa Pak,” tanyaku. “Akan kubuat kau melayang ke langit 7,” jawabnya sambil melangkahkan kakinya menuju kamar mandi, kemudian dia muncul dengan membawa gel di tangannya. “Jangan Pak, aku tidak biasa,” pintaku karena aku sudah tahu maksudnya. “Aku pun dulu begitu Her, tapi lama-lama ketagihan juga, tenanglah dan rasakan saja,” jawabnya tanpa beban sedikitpun. Kemudian tangan yang kekar itu mengelus-ngelus pantatku dengan lembut sekali. Dielusnya pantat itu dan dimanjakannya sehingga aku sangat terangsang, karena pantat itu daerah lemahku, aku dibuatnya terlena. Di saat gairahku menggebu-gebu, kurasakan ada sesuatu yang menusuk anusku. “Oh.. sakit,” rintihku. “Tahan Her!” bisiknya di telingaku, sambil memaju-mundurkan telunjuk yang sudah masuk tadi. Benar juga katanya barusan, bahwa enak juga diperlakukan seperti itu. Agaknya dia tahu kalau aku merasakan enak, kemudian dia menambah satu jari lagi sampai yang kurasakan ada tiga jari masuk dalam duburku. Sebenarnya lucu juga sih melihat wajahnya agak memerah karena didera oleh nafsu yang sangat memuncak, hingga akhirnya dia tidak kuat lagi, dia buka kakiku lebar-lebar agar dia mudah memasukkan rudalnya. Dengan sangat pelan sekali dia masukkan kemaluan yang agak besar kira-kira 20 cm itu hingga kemaluan yang agak besar itu masuk ke duburku semua. Memang pertama sakit, tapi rupanya dia tahu bagaimana cara menghilangkan itu menjadi sebuah kenikmatan yang tiada tara. Ditariknya kemaluan itu kemudian dia masukkan lagi dengan sangat perlahan dan hati-hati. Terus begitu, tarik-masuk, tarik-masuk sampai sakit yang mendera duburku hilang sama sekali berganti sejuta kenikmatan yang tiada tara. “Oh.. terus Pak,” rintihku sambil mengocok kemaluanku sendiri dan menggoyang kemaluan Pak polisi ini. “Oh.. Her ya begitu terus, terus goyang!” “Begini Pak,” sambil kupercepat goyanganku. “Oh.. enaak terus, terus, terus,” rintihnya setelah kemaluannya kupelintir dengan goyanganku. “Oh.. sst.. sst.. sst.. enaak,” erangnya sambil mempercepat genjotannya. “Aku mau keluar Her.” “Aku juga Pak.” “Tambah goyangmu Her!” “Begini Pak.” “Ya.. ya.. ya.. ya..” dan akhirnya.. “Crot.. crot.. croot..” dan kami pun keluar hampir bersamaan, nikmat sekali rasanya. Suatu kenikmatan yang tidak bisa dibeli di supermarket manapun dan malam itu betul-betul menjadi malam yang sangat indah buatku. Kami pun melakukan berulang kali dengan berbagai gaya dan pose. Keesokan harinya aku diantar oleh Pak Pram ke rumah temanku. Sesampainya di sana kami pun disambut hangat oleh semua keluarganya. “Pak Pram, nanti jemput aku ya!” “Jam berapa?” “Sepulang tugas.” “Lho kok tidak nginap Her,” sela Andi ketika aku ngobrol sama Pak Pram. “Wah gimana ya Di, di rumah banyak urusan apalagi liburanku cuma satu minggu,” bantahku. Padahal sebelumnya aku berencana menginap di rumahnya Andi kira-kira 5 hari, tapi niat itu segera kubatalkan karena ingat permainan Pak Pram yang dahsyat itu. Kira-kira jam 2030 WIB Pak Pram menjemputku dan akhirnya aku menginap di rumah Pak Pram yang kuanggap sebagai cowokku sampai liburanku habis dan kami pun mengulangi permainan yang sangat dahsyat seperti kemarin malam. Akhirnya setelah tamat SMU, dengan alasan yang macam-macam dan tidak masuk akal, aku pun melanjutkan kuliah di kota “S” dan aku tinggal bersama Pak Pram. Padahal universitas di kota “S” tidak ada yang favorit, tapi tak apalah pikirku, demi cintaku pada Pak Pram akan kukorbankan segala yang kumiliki baik jiwa maupun raga. Betapa bahagianya diriku saat itu, aku dianggap seperti istrinya dan dia kuanggap sebagai suamiku. Jadi urusan memasak, mencuci sampai menyiapkan makanan dan pakaian kerjanya, sepatunya aku yang mengerjakan semuanya. Tapi kebahagian yang kurasakan kira-kira 2 tahun itu sirna bahkan berbalik menjadi sengsara yang berkepanjangan, setelah Pak Pram meninggal dunia akibat kecelakaan yang dialaminya di jalan tol Gempol-Waru. Oh, mengapa semua ini terjadi. Akhirnya untuk mengenang cintanya Pak Pram, kuputuskan untuk tetap tinggal di rumahnya yang kebetulan tidak ada ahli warisnya. “Adakah orang lain yang mau menjadi pengganti Pak Pram,” lamunku, tatkala aku sendirian di kamar dimana biasanya kami memadu kasih. Padahal seandainya ada, akan kuserahkan seluruh cintaku serta jiwa dan ragaku padanya. Tamat,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Jumat, 18 Maret 2016 CERITA SEX GAY POLISI " DIMADU " Namaku Rudy. Aku berumur 18 tahun dan masih di bangku kelas III SMA di suatu sekolah negeri di Surabaya. Aku memiliki tinggi 175 cm dan beratku 70 kg, aku memiliki warna kulit coklat terang serta bodyku kencang tak berlemak sebab aku sangat suka olahraga dan angkat beban meskipun tidak terlalu berat. Banyak orang yang ngomong aku ini ganteng dan seksi dan mungkin akan mendapat banyak cewek, Diposting oleh Unknown di Tidak ada komentar Posting Komentar Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan Posting Komentar Atom
Saya ingin mengirimkan cerita sahabat saya bersama seorang polisi . Kejadian ini benar benar terjadi,, beberapa nama dan lokasi saya samarkan. Perkenalkan nama Aku Rizki , berat 58kg tinggi 167. Perawakan ku biasa aja . Muka sih alhamdullilah yah ha.. ha.. banyak yang bilang manis + keren hi.. hi… Aku gay sejak kelas 1 smp, Penyebabnya ulah temen ku yang suka nempelin penisnya di pantat ku, Apa bila aku sedang menungu ketika mengerjakan tugas disekolah. Maklum soalnya orang bilang pantat ku semok, pada kenyal katanya he.. he.. Akibatnya aku ketagihan deh digituin temen ku si Cevi,, tapi aku berontak apabila dia nempelin penisnya, padahalkan aku pengeeen banget. Aku sekolah di SMP favorit di kabupaten Galendo bagian Utara yang ada di jawa barat. Aku sekarang masih kelas 3 SMP yang mau menghadapi Ujian Nasional. Aku mau cerita setahun lalu Tepatnya saat musim hujan kaka kelas ku yang pengayaan pemantapan materi menjelang UN di sekolah. Hari itu kira kira bulan Maret 2012 hujan gedeeee banget. Apesnya aku di sekolah sendiri, cuma sama guru piket + penjaga. aku emang dikenal cowo aktif di sekolahan. Waktu itu jam 5 sore, Aku abis nanyain soal kegiatan sekolah menjelang akhir tahun sama guru tersayang ku Pak Ghan , dia guru TIK umurnya kira-kira 38 tahun punya anak 2 orang, rambut plontos seksi deh, apalagi waktu dulu main futsal bareng si pak guru ga pake baju cuma di kolor doang . Otomatis itu badan nya yang gemuk atletis gemuk tapi atletis gimana tuh haha pokonya berisi bulu yang dari selangkangan ampe dada keliatan tipis Aaaaaaaah… tidak konsen deh tuh main bolanya. Soalnya yang di bawah udah tegangan tinggi . Nah sore itu aku nunggu ujan reda di gerbang sekolah. Hmmmm.. mana dingin terus lapar lagi. Mau maksain takut sakit, kan lagi gencar-gencarnya gitu ulangan, praktek, sama UKK . Udah setengah jam aku nunggu sama motor matic vario ku. Si pak ghani juga nawarin nganter sama mobilnya tapi kan aku bawa motor . Tuh kan nyesel aku bawa motor .. Tiba tiba turun seorang cowok dari bis Budiman. Gila ganteng nya, Tinggi badannya berisi, mirip Deny Sumargo si pebasket sexi itun lo .. Dia pun langsung lari ke gerbang sekolah tempat aku nunggu hujan reda. Dia bawa tas ransel besar sama satu kantong yang besar pula . Kayak nya mau pulang kampung . Ko Aku jadi grogi gini nih liat si ganteng . Dia pun celingak celinguk nyari taksi kayanya. Yah… mana ada taksi disini. Bego lo haha! Ojeg juga tidak ada . Dia pun jalan kearah ku.. “eh maaf dek ,, kalo mau ke alamat ini dimana yah ?” kata si ganteng sambil ngeliatin alamat yg ada di BB nya . ” Mmmmm ,, eh , ii ni ,, di dekat SPBU bang ” aaaaa gila, aku gugup, Mati deh ! “hmmm,,, jauh Tidak?..” Tanyanya lagi “5km lah dari sini” kata ku “hmm kalo disini ojeg sudah tidak ada ya?” “udah ujan bang ,, jadi pada pulang” “mmm,.. tidak ada angkutan lain yah dek?” “kaya nya tidak deh , harus nunggu hujan reda , sampi tukang ojeg nya dateng bang” “hmm iya deh , makasih yah dek , ngmong2 kamu pake baju sekolah , ko belum pulang?” “ehhh, ini abis ada tambahan bang , mau maksain takut sakit , kan bentar lg ada ujian kenaikan kelas ” “oh , iya deh” nah kan gw udah lancar ngomong sama dia .. Udah itu kita pun saling diam.. Hmmmm ngomong dong bang ,, kangen sama suaranya yang merduu . Pas maghrib ujan reda,, yeee. Aku pun pamit mau pulang ,, terpaksa deh harus pisah sama pangeran ku . udah menstarter motor pas mau jalan eh,, dia nyetop ku. “eh dek,, bisa anterin ga ke alamat tadi , soalnya ojeg kan tdk ada Abang ongkosin deh” pinta dia Dalam hati “tidak dibayar juga aku ikhlasss” “hmmm ayo bang, sekalian juga saya mau beli bensin , tapi tidak usah di ongkosin , kaya ojeg aja . Haha ” ” iya deh ,, yo mumpung reda , ini tas boleh kan disimpen di depan?” “boleh lah bang” terus dia naik motor aku sambil nyimpen tuh tas gede .. Udah itu dia pegangan di pinggan aku .. Kakinya juga nempel di paha ku, berasa lagi di peluk dia nih . Gimana jika aku sama dia ngedetht ahhh ga mungkin banget kayanya.. Pokonya kaya disengat lebah deh . Angeeet haha. Ketika di belokan ke rumah dia hujan turun lagi, yah aku keujanan sama dia . Untung cepet sampai ke alamat dia . “dek turun dulu ayo nanti sakit kalo maksa hujanan” dia pegang tuh tangan ku, aku pun ikut ke dalem, gila tangan kekar itu pegang tangan ku. “hmm maaf ya dek kamu jadi kejebak ujan lagi disini” “iya bang tidak apa-apa udah harusnya gini kali” “iya,, kamu masuk aja yu ke kontrakan abang, tapi tunggu dulu ya abang mau ambil kuncinya di pemilik kontrakan ini” Diapun pergi ke rumah induk yang sepertinya punya pemilik kontrakan ini . Udah bincang-bincang sedikit diapun kembli ke hadapan ku . ” yuk dek masuk” “iya bang” wah kontrakannya rapih banget. Tapi ko banyak foto polisi, tapi bukan dia. “eh bang , ini kontrakan siapa sih?” “ini punya temen abang dek, dia pindah tugas ke Semarang , jadi yah dikasih aja ke abang , soalnya kita sodara,, eh nama kamu siapa? Dari tadi belum kenalan . Hehe ” dia senyum. Manis banget, Gigi nya rapih putih. “saya Rizki bang , abang sendiri ?” “abang namanya Andri , pindahan dari Tangerang , abang sekarang kerja di Polres dek ” ohhh jadi dia polisi toh ,, pantes aja tubuhnya kekar , tapi bagusan jadi model deh, kan mukanya seksi gitu haha . “oh iya bang” “abang beres2 dulu yah ,, kamu mau nunggu disini ? Nonton tv ” “mau ke toilet aja bang , dimana ya?” “oh ayo deh , abang jug abaru tau tempat ini ” toilet nya ada di dapur, Gede juga kontrakan ini, satu kamar, ruang keluarga yang dipisah tembok sama dapur. “hmm tuh dek, pinggir kulkas” “iya makasih bang” masuk deh aku ke toilet , udah tidak tahan antara pengen kencing sama ngeluarin sperma nih. Haha… wah pas dikeluarin si penis ku sudah ngaceng ful 14cm .. Mau di kocok takut kelamaan nati aja deh dirumah sambil bayangin bang andri lagi ngentotin aku haha.. Bruuuuy , udah aku siram. Diluar hujan masih deras .. aku juga udah solat, dia yang jadi imam . Kalian tau lah pas lagi rukuk atau sujud aku liatin terus pantat nya yang semok . Otomatis kan aku solatnya tidak khusu haha… Tapi aku anggep aja udah. di tv plasma ini tidak ada acara yang rame , cuma acara talkshow di stasiun televisi. Aku juga sudah hubungi orang rumah kalo aku kejebak ujan di rumah temen . Si pak polisi lagi mandi.. ku bayangkan aja gimana lekuk tubuh dan pistol punyaan dia haha .. Adzan isya juga udah kedengeran tapi ini ujan masih awet aja .. Bete juga sih aku harus nunggu, tapi syukur banget kan sambil nunggu sambil ngobrol sama si abang. Dia pake training item + kaos polo belang .. Hmm ternyata umur dia baru 26, asalnya sih dari bandung , tapi lama di tangerang banten katanya. Perlu aku kasih tau juga kalo dia udah 2thn JOMBLO’ masa sih ? Orang ganteng + baik gitu masa tidak ada yang mau,, atau jangan-jangan dia sama kaya aku haha .. Ga mungkinlah diakan manly banget .. Gimana rasanya cowok kaya dia jomblo 2thn ,, kalo lagi horny pasti dia nyewa lonte atau main sabun. Huh.. Nih aku kasih pantat aku aja … Masih perawan ko bang haha . Nah yee jam setengah 8, hujan reda. Aku siap-siap mau pulang. Dia juga bilang trima kasih ke aku, dan minta pin bbm aku buat kontekan , soalnya dia belum tau daerah disini. “kamu janji ya dek , nanti minggu maen kesini , nanti kita jalan-jalan. Biar abang yg neraktir okeh?” “oke bang ,,, nanti invite ya bbm ade ” “sipppp de” ucap dia sambil nepuk pundak ku.. Serasa punya abang beneran aja nih. Di rumah aku udah nuntasin ngocok haha.. Gila deh pokonya,, ampe 7x CROT.. Jam 9 bbm ku bunyi.. Eh ternyata dari si abang andri . Dia invite aku. Langsung deh ku accept aja. Kitapun bbman ngebahas daerah ini + kehidupan masing2 . Briptu Andri Aryanto iya de, yang nyenyak ya tidurnya Rizki Dandi SG nama kontak bbm ku , Rizki Dandi Sudrajat nama asli ku, kalo G itu aku maksudin buat Gay haha oke bang .. Abang juga yah ,, mimpi indah .. Hihi Briptu Andri Aryanto iya , moga mimpiin kamu haha . Sumpah deh bikin jantung ku melayang haha Rizki Dandi SG haha bisa aja bang .. Udah ah BYE ! Haha Briptu Andri Aryanto Bye juga ade maniskuu . Haha ah tidak tau deh rasanya, aku yakin dia pasti bercanda . Diakan udah ahlinya jail .. Minggu pagi ini aku udah siap-siap mau jalan-jalan sama bang andri . Rencananya kita mau nonton . aku mengenakan celana Kick Denim , kaos panjang warna item putih + sepatu casual . Sudah ganteng kok. Aku ngomong sendiri di depan cermin. Haha.. Pas aku dateng ke kontrakannya, dia lagi manasin motor CBR merah . “wah bang motor dari mana nih?” “kemarin dikirim sama si papih ,, hehe kesananya naik ini aja yah ?” tawar bang andri . Lah pasti aku mau dong , soalnya kan itu jok motor sempit ,, jadi aku bisa meluk dia saat lagi kenceng. “iya bang hehe , motornya disimpen di dalem yah ?” “iya ,, gih ” kata dia sambil senyum ke aku. Diiih aku jadi tambah GR aja .. Dijalan dia nyuruh aku meluk dia.. Ya ku peluk saja.. hangat.. yg dibawah juga ngaceng .. Hehe Pas nyampe di mall kita langsung naik ke lantai atas dan pesen tiket . Kita nonto film The Robots . Eh pas di dalem dia ngerangkul aku ke tempat duduk di barisan ke 5 dari belakang . Kenapa tidak di ujung sih bang , kan bisa pegang2 haha.. Film ini ternyata menceritakan tentang robot yang membunuh para kawanan teroris . Wah banyak darah deh di film nya . Aku tidak ceritain semuanya, pokoknya dia itu perhatian banget dengan ku.. Jam aku nyampe di kontrakan dia . aku sudah siap-siap langsung pulang , tapi dia nawarin aku buat nginep . Yah ko tidak kemarin malem minggu aja ngajaknya . Kan besok sekolah . “hmmm, besok sekolah bang, lain kali aja yah” “iya deh, tapi janji yah mau nginep, abang juga besok udah mulai kerja di polres . Doain ya dek” “iya bang” udah sebulan aku kenal sama bang Andri . Dia libur cuma hari Sabtu sama Kamis saja .. aku makin curiga aja sama dia .. Soalnya dia suka meluk+ngeliatin aku jika lagi main di kontrakannya . Alesannya sih , kangen sama adiknya yang masih kelas 1smp . Emang enak sih , tapi aku kan tidak bisa nyesuain diri aku. soalnya pisang ku suka berdiri .. Haha terus tiap hari dia juga suka bbm atau nelpon aku, nanya udah makan lah mandi lah belajar dll . Perhatiaaaaan banget deh . nah pas malem minggu itu aku nginep dirumahnya . Dia cuma pake celana pendek , dan kaos putih tipis . Itu puting susunya nyetak banget . Merah seksi .. Huaaaaah pengen ngocok deh . Kita ngobrol segala macem ampe ke hal intim segala . “eh dek kamu belum punya cewek yah ?” tanya bang andri “belum bang hehe ” “kenapa ? Kamu kan ganteng, masa ga ada yang mw sama km” “ye suka-suak ade dong mau pacaran atau ngga,, abang juga jomblo hehe” ucap ku sambil ngejulurin lidah . “iya yah .. Kalo abang jomblo kamu jomblo kita jadian yu dek hahaha” DEG ,, ini bercanda atau beneran sih bang ,, ahhh dilema aku! “haha gila lo bang” Tiba-tiba si bang Andri pegan kedua tangan ku. “serius dek,, abang suka sama kamu,, abang tidak bercanda .. ” Rasaaaanya seperti di bom nuklir isi cinta deh tubuh ku. Jawab gimana ini gimanaaaa ? “HAH? Jadi abang gay?” “iya dek,, kamu gay juga kan?.. Abang sering liat kamu suka ngintip2 selangkangan abang, terus kalo abang peluk kamu,, penis kamu juga berdiri” ahhh gawat, jadi dia tau kalo aku suka ngaceng kalo deket dia .. Arrrrrghhhh gawat ! “nggg nggga kok bang” “udah deh dek.. Abang sayang sama kamu, abang pengen ngejagain kamu,, kamu bikin hari-hari abang lebih ceria dek blablabla ” dia bicara segala macem .. Panjang pokonya .. Tiba-tiba di nyium bibir ku.. Bibirnya yang tipis memagut bibir ku,, aku diam sediam diamnya . Lidah dia nyoba masuk ke mulut ku. First Kiss aku lakuin sama cowok ganteng kaya dia ,,, ahhh amazing ! Akupun percaya kalo dia gay .. Terus ku coba ngimbangin ciuman dia di mulut ku.. Lidah kita saling sedot menyedot. Ludah ku aja di telan .. Aku juga nelan ludah dia .. Oh pangeran .. Terusssss sedot .. Slurppp shsshhs ahh slrruppshhh . Briptu ini pegang kepala ku, berusaha agar aku tidak meelepaskan ciuman nya.. Tangan aku juga peluk pinggang dia,, sambil sesekali aku masukin ke pantan dia. Posisi ku telentang di sofa , sedangkan dia jongkok di atas ku. Bisa dibayangin yah nikmatnya polisi manly ini . Seluruh isi mulut ku di sapu lidahnya,, begitupun mulut dia dengan ku,, walaupun aku tidak memiliki pengalaman soal kissing gini, tapi aku sering lihat bagai mana cara kissing di film-film bokep. Slruuupssh ahhhhshh ah slurppsh .. Sudah lebih dari 20 menit kita kissing .. Aku masih tidak nyangka banget kalo dia gay. soalnya tubuh dia yang macho tidak nampak gaynya. Aku sudahin acara kissing,, bukan karena tidak mau . Tapi aku pegal Haha dia sempat cemberut,, lalu kami saling menatap satu sama lain tanpa bicara apapun . Si abang polisi pun senyum kepada ku. “kamu hebat dek,, bibir kamu manis hangat” puji dia “mmmm,, iya abang juga” “kamu mau kan jadi BF abang ??” tanya dia sambil ngelus rambut ku. “mau bang” haha akhirnyaaa .. Mimpi ini jadi nyata .. Aku tidak bisa bayangin hari-hari ku kedepan sama bang andri . “kalo gitu kita ke kamar yu sayang?” hah?… Ke kamar?.. Jangaaaan dong plisss bang aku belum siap untuk gituan “mmmm, tapi ade belum bisa buat itu bang” “tenang sayang ,, abang janji gabakalan ngelakuin yg macem2” “iyaaa ayo bang” Aku digendong sama dia ke kamar . Mirip pengantin baru looo .. Haha “bang kenapa abang jadi gay ? Kan abang manly banget” “yah kan harusnya gini , abang juga tidak kepikiran bakalan punya cowo, pas liat kamu abang sumpah jadi jatuh cinta dek” “hmmmmm sama ade juga hihi” cuppp lagi dia cium aku,, kali ini kita saling sedot menyedot lidah .. Dia juga menurunkan bibirnya di leher ku. “AHHHH SHHHH MMMHHSSS” bang andri nyedot kuat kuat leher ku,, dan meninggalkan bekas cupang merah .. Abis itu dia nyeritain kalo dia gay pas lulus sma. Dan segala macem tentang dunia seks dia.. Ternyata aku Cowok pertama dia .. Dia juga belum pernah ML atau pun kissing sama cowok kecuali aku.. Haha ternyata kita sama-sama amatiran . “dek kamu janji yah, gabakal ninggalin abang,, kita bakalan gini sampe tua” aduuuh baru beberapa jam juga jadian udah bikin janji yang hmmmmmm merinding .. “iya bang,, kita liat aja ntar” “hmmmm , iya sayang ku ..” malam itu kita tidur berdua,, dipeluk aku dari belakang sambil penisnya yang serasa kaya pisang ambon itu di adu aduin kepantat ku.. Dan tangan dia masukin ke celana ku dan pegang penis ku sambil di kocoknya perlahan-lahan. Sedangkan aku menikmati kocokan dan gesekan penisnya di belahan pantat ku, sampai akhirnya penis ku mengeluarkan sperma dan diapun mengeluarkan spermanya di pantat ku. Sebelum kami benar-benar tertidur pulas kami segera membersihkan sperma tersebut di kamar mandi sambil saling menggosokan tubuh, kamipun larut kembali dalam gairah sex di dalam kamar mandi yang sempit tersebut dengan sejuta desahan birahi kenikmatan. Aku mulai menjilati tubuhnya yang sexy dengan lekukan perut seperti binaraga, lalu aku berlutut sambil memandangi alat vitalnya yang panjang dan besar, dengan penuh keaykinan aku mulai menjilati kepala penisnya dan perlahan kumasukan seluruh penisnya kedalam mulut ku, pelan tapi pasti ku hisap penisnya dengan keluar masuknya penisnya di dalam mulut membuat dia semakin geram dengan nada desahan yang semakin cepat “Ah…. Aah.. Aahh.. Aaahhhhhhh…. terus dek terus…” Akupun semakin mempercepat gerakan mulut ku sambil meremas-remas pantatnya “croot… croottt.. Aaaaahhhhh..” spermanyapun keluar di dalam mulut ku, tanpa pikir panjang ku telan spermanya yang hangat dan kental itu. Kami kembali kekamar dan tertidur pulas karena sudah terlalu lelah dengan permainan sex yang baru pertama kali kami lakukan itu. Sejak Saat itu sampai dengan sekarang kami tetap hidup rukun dan saling menyangi, hubungan sex kamipun semakin hot dan bervariasi.
Jembatan Way Arong di daerahku akan direnovasi dan itu berarti aku harus lewat memutar jika ingin berangkat kerja, itu berarti mulai hari ini. Setengah bersungut- sungut aku berangkat ke kantor dan kembali lagi ke rumah sore itu dengan perasaan dongkol. Bagaimana tidak, rumah sewaanku tepat diseberang kali kecil yang akan dibikin jembatan itu, rasanya tanggung sekali kalau harus memutar karena terlalu jauh belum lagi kalau malam hari pasti sepi karena tak ada orang yang akan lewat situ. Setelah membuka pintu aku masuk ke dalam rumah, membuka baju, lalu mengurus cucianku. Saat aku akan menjemur di belakang rumah, aku mendengar banyak suara- suara. Aku segera menuju samping dan ternyata tepat di tanah kosong samping rumahku sudah dibangun rumah ala kadarnya yang terbuat dari kayu. Setelah aku amati aku mulai paham, rumah itu tempat para pekerja menaruh bahan bangunan dan mungkin sebagai tempat mereka menginap saat malam hari. Otak homoku segera berputar dan darahku berdesir saat aku membayangkan mereka mungkin menginap di rumah sementara itu. Masih aku melamun tiba- tiba seseorang datang dari arah samping, "Permisi mas," ujarnya. Aku kaget karena tak siap akan kedatangan seseorang. Aku melihat seseorang yang tingginya kurang lebih 160cm dengan badan berkulit sawo matang dan badan yang kekar, rambutnya klimis dan tampangnya tidak terlalu tampan tapi sangat laki- laki. Ia tidak memakai baju dan hanya mengenakan celana jeans lusuh selutut sehingga dadanya yang kekar dan terbentuk serta perutnya yang berkotak-kotak seakan-akan melambai- lambai ke arahku. Belum lagi banyak bulu-bulu yang tumbuh di perut bawahnya. "Oh ya. Aduh jadi kaget, biasanya nggak ada orang," kataku. "Iya, kenalkan saya Darno. Begini saya tadi sudah ijin sama pemilik tanah sebelah, karena kebetulan ada proyek perbaikan jembatan jadi kami minta ijin untuk tinggal sementara selama kurang lebih seminggu di tanah sebelah," "Oh begitu. Ya sudah tinggal aja, yang punya tanah itu juga yang punya rumah ini," kataku. "Ya terima kasih, sekalian nih mas. Kalau nggak keberatan kita bisa tidak mandi atau cuci baju di sumur belakang ini?" tanyanya. HAHHHHHH.....!!!! "Apa aku nggak salah denger, MANDI...????!! di sini, disumur belakang rumahku!??!" kataku dalam hati. Ingin rasanya aku berlari dan mencium sumur itu untuk mengucapkan terima kasih, karena mandi disitu berarti semoga telanjang. "Oh ya nggak apa-apa mas, silahkan aja airnya kebetulan banyak dan bersih. Daripada mandi di kali nanti kena gatal- gatal," kataku berpromosi. "Lagipula disini nggak ada siapa- siapa kecuali saya, jadi ya kalo mo mandi atau nyuci nggak usah risih segala." Ia hanya tersenyum dan mengangguk, "kalau begitu saya permisi dulu ya mas, nggak enak masih ada kerjaan." Dan aku masuk dengan hati berdegub-degub kencang menanti yang bakalan terjadi. Benar saja, sekitar jam 4 sore aku mendengar tali sumurku berbunyi, dan aku cepat-cepat masuk ke kamar belakang yang aku jadikan gudang. Letak jendela kamar belakang tepat disamping sumur sehingga apapun yang terjadi disana pasti terlihat. Seperti sore itu aku melihat ada 4 orang pekerja yang sudah ada disana, mereka bergantian menarik tali sumur dan mandi, tapi aku sedikit kecewa karena tak ada satupun dari mereka yang telanjang, mereka mandi hanya memakai celana pendek. Kemudian datang 2 orang lagi. Tubuh mereka berdua sama seperti lainnya dan aku mendengar mereka saling menyapa dengan ke 4 pekerja yang sudah ada disana terlebih dahulu dan tanpa basa-basi mereka menurunkan celana pendek mereka hingga kontol mereka terlihat jelas. Darahku mendidih melihat pemandangan itu, kontol 2 kuda jantan ada dihadapanku. Yang satu segera bergabung dengan mereka tanpa ada rasa risih sedikitpun, sementara satunya mencuci celana pendeknya. Aku melihat keempat orang itu sempat melirik ke arah mereka berdua, tapi mungkin ego mereka sesama lelaki membuat mereka akhirnya tidak perduli lagi. Wah rasanya senang sekali, hari itu lebih dari 20 kontol dengan beragam ukuran bisa aku lihat. Terkadang mereka saling bercanda dengan menyentil batang kontol lainnya, atau ada yang diam-diam menarik jembut temannya yang cukup lebat. Ada yang bercanda dengan mempertontonkan gerakan ngocok kontol, ada juga yang memang ngocok kontolnya betulan, seneng banget melihatnya. Aku tak pernah bosan melihat mereka meski aku hanya jadi pengamat pasif saja. Namun ada satu yang menarik perhatianku, ada seorang pekerja yang aku kenal bernama Widatmanto, teman- temannya biasanya memanggil dia Wiwit. umurnya sekitar 23 tahun, badannya tegap sekali dengan kulit sawo matang. Tingginya sekitar 160cm dan tidak terlihat terlalu tinggi, dan aku tahu setiap sore dia selalu ngocok diam-diam dan sudah 2 hari ini aku melihat dia sering ngocok kontolnya di pagi dan siang hari saat aku pulang untuk makan siang terlalu dipaksakan karena aku sesungguhnya ingin ngintip aktifitas sumur siang mereka. Kalau dia datang pasti kontolnya sudah tegang, ukurannya sekitar 16cm dan gemuk batangnya dengan kepala kontol yang besar. Dia sering menggesek-gesekkan batang kontolnya di tembok sumur yang licin, naik turun dan kadang diputar-putar, lalu biasanya dia mengerang kalau mau ngecrot. Sayangnya dia tidak tinggal disitu jadi aku tidak bisa banyak bicara dengannya. Siang itu aku sudah mempersiapkan diri dan aku tahu dia pasti datang saat keadaan sepi. Dan tepat sekali, sekitar jam 1 siang dia datang padahal aku hampir saja akan pergi karena jam istirahat kantorku sudah habis. Tiba-tiba dia datang dan setelah tengok kanan kiri untuk memastikan tidak ada orang dia segera mengeluarkan batang kontolnya. Pintu belakang sengaja tidak aku kunci agar saat aku membuka tiba-tiba dia tidak sempat memasukkan kontolnya kembali ke dalam celana. Pintu belakang aku buka dengan cepat dan aku bergerak keluar. Dia terlihat kaget dan tak siap dengan kehadiranku, namun aku sudah mempersiapkan semuanya dan aku bersikap biasa saja. "Oh maaf ada orang ya." ujarku. Dia tersenyum canggung dan kontolnya masih menempel di dinding sumur. "Sampean lagi onani ya mas?" tanyaku langsung. Dia tersenyum lagi dan menjawab, "iya mas, aku nggak tahan rasanya pengen ngocok terus." "Ya udah, terusin aja." Dia masih malu-malu dan batang kontolnya tetap menempel tanpa bergerak. "Malu ya aku liatin, biasa aja lah mas aku aja biasa ngocok tiap malem." ujarku. "Apa sampean mau aku bantuin? kalo mau ya masuk, nanti tak kocokin?" kataku semakin berani. Dia terlihat ragu dan aku melihatnya. "Belum pernah dikocokin ya mas, udah nggak usah malu- malu aku nggak bakal bilang siapa-siapa kok." Dia akhirnya masuk ke dalam rumah. Baru saja satu kakinya masuk ke dalam rumah, aku sudah memegang batang kontolnya dan menariknya ke dalam. Dia terlihat kaget, tapi aku bergerak cepat dengan menggunakan kakiku aku menutup pintu dan aku segera berlutut lalu mulai mengocok batang kontolnya yang besar dan berurat. Dia masih terlihat malu-malu dan hanya memperhatikanku. Sementara tangan kiriku mengocok batangnya, tangan kananku bergerilya dengan mengelus-elus kedua biji pelernya. Dia mulai mendesah-desah keenakan dan dia mulai menggerak-gerakkan kontolnya yang masih dalam genggamanku. Kocokanku pada kontolnya semakin kencang dan dia juga mulai semakin aktif gerakannya. Aku hentikan aktifitas tanganku pada kontolnya sejenak dan dia menatapku dengan pandangan tidak setuju. "Sebentar ya," kataku pelan menjawab ketidaksetujuan matanya. Aku membuka pakaianku satu persatu sampai telanjang bulat, kemudian aku tatap tubuh berototnya yang masih berpakaian lengkap hanya bagian celana lusuhnya saja yang sudah melorot sampai lulut. "Mas buka dong bajunya," pintaku. Dia terlihat ragu, "Mau diapain mas?" tanyanya kemudian. "Sudah buka aja, pokoknya sampean pasti ngerasa enak," Tuntutan birahinya yang sedang tinggi membuat dia pasrah dan membuka seluruh pakaiannya sampai bugil. Tubuhnya sangat seksi, tahu sendiri bagaimana bentuk tubuh mereka yang bekerja sebagai tukang atau kuli itu. Aku berlutut tepat dihadapan kontolnya, kemudian aku elus-elus batang kontolnya yang bener-bener sudah tegang. Aku berniat mempermainkan emosinya dulu baru kemudian aksiku. "Wah nih kontol pasti udah ada yang punya ya?" tanyaku sambil mengelus-elus batang kontolnya dari bawah sampai ke ujung kepala kontol. Dia terlihat geli dan menggeleng, "Belum ada, siapa sih yang naksir aku," "Tapi kalo kontolnya segede gini pasti banyak yang mau," ujarku sambil kemudian mengecup lobang kencing di kepala kontolnya dengan bibirku. Aku bisa merasakan gelinjangnya dan tak lama cairan precum keluar meleleh dari lobang kontolnya. Dia tak menjawab pertanyaanku matanya terpejam. "sudah pernah ngentot belum mas?" tanyaku lagi. Dia membuka matanya dan menatapku, "sudah, hampir tiap hari," "Wah sama siapa?" kali ini aku bertanya sambil meremas lembut kantong pelernya, dia kembali menggelinjang. Belum sempat dia menjawab, aku menjulurkan lidahku dan menjilati seluruh bagian pinggir topi kepala kontolnya. "Ayo dong mas dijawab," pintaku sambil meletakkan batang kontolnya di hidungku dan menggesek- gesekkannya, aroma kontolnya sangat khas, dan cairan lengketnya menempel di hidungku membuat suasana semakin seksi. Dia terengah-engah, mungkin selama ini belum pernah ada yang memperlakukan kontolnya seperti itu. "Sama ... sama lonte," jawab dia akhirnya setelah aku kembali mengecup ujung kepala kontolnya. "Wah sama lonte kan bayar, mendingan sama aku gratis." kataku. "KAlau sama lonte pasti belum pernah diginiin," lanjutku kemudian dan setelah berucap itu aku langsung memasukkan batang kontolnya ke mulutku. Dia terlihat kaget dan tubuhnya sedikit tersentak, tapi kedua tanganku memegang pinggangnya sehingga aku bisa konsentrasi pada hisapanku. Kontolnya yang punya panjang sekitar 16cm dengan diameter sekitar 4,5 cm itu setengahnya masuk ke dalam mulutku. Aku keluarkan lagi kemudian aku masukkan lagi sampai sedikit lebih dalam dari kepala kontolnya dan saat itu aku langsung menghisapnya kuat-kuat. Dia mengerang-erang dan aku merasakan kontolnya berdenyut-denyut, aku tahu dia akan segera ejakulasi sehingga aku buru-buru melepas batang kontolnya dari mulutku. "Kok dilepas?" tanyanya dengan nada sedikit kecewa. "Nanti sampean keburu keluar, kan belum ngentot aku," Dia menatapku lagi dan kali ini agak lama, "Memangnya mas ini mau aku entot?" "Sama kontol segede ini? mana mungkin aku tolak," ujarku. Aku kemudian memposisikan diriku dan memintanya mendekat dan menempelkan batang kontolnya di belahan pantatku. "Sampean entot aku ya, sama seperti sampean ngentot lonte- lonte itu," Dia langsung mengerti apa yang aku maksud, dia meludah lalu membalurkannya di sekujur batang kontol dan kemudian menempelkan kepala kontolnya di lobang anusku. Dia pasti belum pernah ngentot laki-laki sebelumnya karena dia langsung menekan batang kontolnya sekuat tenaga sehingga aku merasakan bagai disuntik dengan jarum besar saat kepala kontolnya membelah lobang anusku. Dia sama sekali tidak berniat berhenti sebentar untuk memberi kesempatanku bernafas karena dia langsung memasukkan seluruh batang kontolnya yang gede sampai mentok ketika bulu-bulu jembutnya yang sangat tipis karena habis dicukur menempel dikulit pantatku. Dasar birahinya sudah dipuncak dia langsung memompa anusku dengan kontol besarnya tanpa perduli dengan diriku. Hebatnya dia langsung memompa kontolnya sekuat tenaga, meski terasa sakit sensasi pompaan batang kontolnya membuat rasa nikmat cepat menggantikan rasa sakit sebelumnya. Apalagi saat batang kontolnya hampir amblas semua dia seolah- olah menumbuk diriku sehingga aku bergoyang hebat dan berusaha agar tetap ditempat. Kantong pelernya yang menggelantung panjang juga kerap kali mengenai dan memukul-mukul biji pelerku sehingga terasa sedikit ngilu. Batang kontol itu terus memompa lobang anusku dan nafasnya semakin menderu kencang. Apalagi saat ujung kepala kontolnya menyentuh sesuatu di dalam lobangku, rasa nikmat semakin terasa. Tak terasa tubuhku diselimuti keringat dingin karena rasa enak yang luar biasa. Aku berusaha untuk bertahan tapi rasa nikmat yang diberikan pekerja dengan nafsu besar dan liar ini membuatku tidak lagi bisa menahannya. Akhirnya pertahananku bobol, tubuhku bergetar dan rasa nikmat yang luar biasa secepat kilat berkumpul dari segala arah dan menyatu diujung lobang kencingku. Aku merasakan denyutan yang cepat dan berkali- kali dalam waktu singkat membuatku mengerang, lalu ..... CROTTTT ...CROTTT... CROTTTT Spermaku muncrat berkali-kali sampai membasahi karpet yang ada di bawahku dan sudah sampai berkali-kali denyutan itu berhenti. Lalu sisa spermaku mengucur pelan dari kepala kontolku yang menghadap ke bawah. Belum sempat aku bernafas, tiba-tiba kedua tangannya memegang bahuku lalu dengan suara yang kuat dia menghujam-hujamkan batang kontolnya, ARGGHHHH ... ARRGHHHH... ARGGGHHH kira-kira begitu bunyi erangannya. Aku merasakan sampai lututku seolah bergerak beberapa senti kedepan. Lalu dia membenamkan seluruh batang kontolnya kemudian memutar pinggulnya tak karuan dan mengerang keras ... ARGGGGHHHHHHH.... CROTTTTT ...CROTT.. CROTTTT Aku merasakan semburan sperma berkali- kali didalam lobang anusku dan aku bisa merasakan betapa banyak semprotan spermanya seolah-olah dia belum pernah mengeluarkannya bertahun-tahun. Sperma yang tak tertampung meleleh keluar dan menjalar pelan dipaha belakangku dan jatuh kelantai. Dia menjatuhkan kepalanya dipunggungku dengan batang kontol yang masih di dalam lobang pantatku. Aku mendengar dengusan nafasnya yang cepat, aku tahu dia sedang mengatur kembali nafasnya. Aku tersenyum puas akan kenikmatan yang kurasakan dan yang dia berikan baru saja. Hari itu tidak seperti biasa karena ada pekerjaan aku pulang sekitar jam Masuk rumah dan hanya mengenakan kaus dalam serta celana panjang seragam kantor aku bergegas ke belakang untuk mengangkat jemuranku tadi pagi. Saat aku di dapur aku mendengar suara orang mandi. Biasanya jam segini sudah tidak ada yang mandi lagi, jadi aku intip dari jendela dan ternyata ada 3 orang yang sedang mandi dan mencuci pakaian termasuk Wiwit yang kemarin ngentot denganku. Melihat Wiwit sedang mandi telanjang dan kontol gagahnya yang berhasil memberiku kepuasaan, kontolku segera bereaksi lagi. Aku segera melepas celana panjang serta kaus dalamku dan hanya mengenakan celana dalam usang yang agak longgar. Maksudnya ingin menggoda Wiwit agar mau ngentot lagi denganku malam ini. Jadi aku segera keluar dan mereka yang ada disitu menengok. "Oh masih ada yang disini ya," kataku pura-pura kaget. Aku menatap Wiwit dan dia juga menatapku lalu penampilanku saat itu. "Iya mas," kata Darno si kepala tukang yang berambut cepak banget ini yang sedang mengeringkan badannya yang tegap itu dengan handuk. Gila ... dalam keadaan dingin seperti ini saja kontolnya gemuknya ngegelantung dan yang bikin aku semakin kesengsem Jembutnya ternyata lebetttt banget. Aku segera menuju tempat jemuranku dan dari sudut mata aku bisa melihat sepertinya Wiwit mendekati teman- temannya dan seperti mengatakan sesuatu dengan cepat. Setelah selesai aku angkat jemuran aku berjalan balik ke pintu dan diluar dugaan Wiwit mengatakan sesuatu yang bener-bener ngebuatku shock berat. "Mas Yud, kapan aku bisa ngentot mas lagi?" Aku bagai disambar petir dan segera kutatap ke area sumur itu melihat reaksi semua yang ada disitu. Mereka semua ternyata sedang menatapku, ada yang tersenyum ada yang diam saja dengan mata ke arahku. Kontol-kontol itu sungguh menggoda dan aku nggak mampu lagi mengendalikan diri. "Sekarang aja yuk?" kataku penuh nafsu. "Gue boleh ikut mas?" tanya Darno, kepala tukang yang perutnya penuh bulu dengan kontol yang sudah setengah ngaceng. Aku dekati dia dengan tangan kananku memegang cucian. Tangan kiriku segera menyambar batang kontolnya dan meremas lalu aku tarik dia ke dalam. "Yang laennya kalo mau ikutan aja ke dalam," kataku. Terdengar suara agak riuh. "Nanti aku nyusul lah, tanggung nih," kata seorang lagi yang sedang nyuci. Jadinya aku berjalan masuk sambil menuntun kontol Darno yang sekarang sudah ngaceng abis di dalam genggamanku. Kontol Darno ternyata lebih gemuk lagi dari kontol Wiwit dan terasa sekali lebih keras. Aku segera letakkan jemuranku di kursi sesampainya di dalam rumah dan segera berlutut. Enaknya membayangkan akan ngentot dengan tiga tukang. Nggak perlu romantis-romantisan segala, langsung tancap dan entot, bener-bener gayanya laki-laki. Kulirik ke wajah Darno dan dia menanti apa yang akan aku lakukan. Aku mulai mengocok-ngocok batang kontolnya sambil kuciumi arona di bawah biji pelernya. Aroma yang begitu khas. Tangan kiriku menekan batang kontol Darno hingga bagian bawah batangnya terlihat dan kepala kontolnya menyentuh sekitar perut. Aku julurkan ujung lidahku untuk menjilati bagian antara pangkal batang kontol bagian bawah dengan biji pelernya. Nikmat sekali. Aku gigit-gigit kecil daerah itu sambil dibarengi sedotan-sedotan berkekuatan lemah. Dia menggelinjang sambil mendesah pelan. Kuciumi lagi daerah itu dengan hidung dan perlahan ujung lidahku menjalar naik ke atas melewati bagian tengah dari batang kontol bagian bawahnya yang agak menonjol. Dia terus mendesah dan ketika hampir sampai lidahku di bagian lobang kencingnya, aku merasakan rasa dari cairan yang sangat aku kenal. Rupanya dia sudah mengeluarkan cairan bening pembuka dan cairan itu terus mengalir. Aku jilati cairan itu, menelannya dan segera menuju sumber cairan itu. Kukecup sedikit lobang kontolnya untuk membuat sensasi geli dan dia menyukainya. Kembali ujung lidahku bermain dan kuputar-putar di daerah itu serta bagian bawah kepala kontolnya. Sesekali gigitan pelan kulakukan di pinggir- pinggir kepala kontolnya. Ku tatap batang kontol nan gagah itu sekali lagi. Aku tahu apakah mulutku sanggung melewati kepala kontol yang gede banget itu. Disaat itu aku mendengar pintu belakang terbuka dan ada langkah-langkah yang mendekati kami. Aku menarik nafas dan kubuka mulutku lebih lebar dan berhasil. Aku berhasil melewati kepala kontol itu dan sekarang aku sudah menyedot- nyedotnya dengan jemariku memilin-milin batang kontol Darno. "Gila .. enak banget ...Shhhh ahhhh..." erang Darno. "Aku belum pernah di kenyot seperti itu, biniku mana mau" kata suara lain yang ternyata tukang bertubuh tinggi yang tadi sedang mencuci baju. "Sedotan dia enak, kamu bakal ketagihan," kata suara yang aku kenal, Wiwit. Dia sudah di belakangku dan menarik celana dalamku hingga terlepas. Sungguh aku sudah tak perduli apapun yang akan mereka lakukan yang jelas aku menikmati ini. Tangan kananku memegang pantat tukang bertubuh tinggi itu dan mendorongnya ke arahku hingga kepala kontolnya menyentuh pipiku. Sementara Wiwit sudah menempelkan batang kontolnya yang juga sudah ngaceng penuh diselah-selah belahan pantatku dan ia menggesek-gesekkannya. "Ini lobang yang bikin aku ketagihan. Lebih enak dari memek manapun, kalian bakal percaya gak bakal ada memek manapun yang pernah kalian entot yang lebih enak dari lobang dia." kata Wiwit setengah promosi sambil tertawa-tawa. Darno terus mendesah, dia sungguh menikmati sedotanku. "Enak no?" tanya tukang bertubuh tinggi yang sekarang kontolnya aku kocok- kocok. "He-eh," jawab Darno pendek dengan mata yang terpejam menahan enak. Aku melepaskan sedotanku pada kontol Darno. Aku beralih ke kontol tukang bertubuh tinggi itu. Kontolnya tidak segemuk Darno tapi panjang sekali, sekitar 19cm seperti Darno jembutnya juga sangat lebat. Tapi aku sangat menaruh perhatian pada kantung pelernya. Kantung pelernya itu tertutup habis oleh bulu- bulu jembutnya yang lebatnya kelewatan banget. Aku dengan rakus langsung mengenyot- ngeyot satu persatu biji pelernya yang membuatku kelimpungan. "Argghhhh..." tukang itu berteriak kaget. "Mas Darno, gesekin kontol mas di rambutku yah," pintaku ke Darno. Dia mengangguk, sementara aku merasa kepala kontol Wiwit menempel-nempel di lobang pantatku, aku yakin dia bakal mengentotku sebentar lagi. Sensasinya sungguh enak, gesekan batang kontol di rambutku dan terkadang bagian bawah batang kontolnya yang hangat juga menggesek pipiku. Tukang bertubuh tinggi itu juga sudah mulai banjir cairan bening yang aku sedot terus sampai habis. Darno kemudian melihat Wiwit yang menonjok- nonjok pelan lobang anusku dengan kepala kontolnya. "Wit, lo kan udah ngentot dia kemaren. Gue ngentot dia dulu ya, gue pengen nyoba," kata Darno. Aku semakin sumringah mendengar ucapannya. Darno yang berbodi keren dan berkontol sangar ini bakal ngentotku, lobangku menjadi empot- empotan karena bahagia. Lalu aku mendengar Darno berkata padaku, "Pasti enak nih ngentot sama elo, tunggu aja ya sampe nanti kontol gue ngebelah lobang pantat lo" Tukang bertubuh tinggi itu mendekat ke arah dimana kontol Darno sudah bersiap-siap mengentotku, begitu juga Wiwit. Mereka ingin melihat secara jelas kontol Darno menerobos lobang pantatku. Aku melirik kearah kontol Darno dan astaga, kontol itu benar- benar terlihat keras dan aku akan merasakannya sebentar lagi. Dengan kontol seperti itu, aku siap dientot dia kapan aja, termasuk sekarang. Aku segera memposisikan diriku agar dia bisa mengentotku dengan mudah. Sekarang saatnya, tanpa basa-basi Darno langsung menekan kontolnya ke dalam lobangku. Aku menarik nafas berusaha menahan sakit saat separuh batang kontolnya masuk. Tukang bertubuh tinggi itu terlihat antusias dengan masuknya kontol Darno. Dia berkali-kali menatapku saat Darno sedang menekan kontolnya masuk. "Seret no.." tanyanya. Darno mengangguk dengan ekpresi muka sedang berusaha keras memasukkan kontolnya. "Gila nih lobang sempit bener," katanya. "Coba kamu pilin pelan-pelan batangmu, pasti bisa," Wiwit memberi saran. Bener-bener gila sensasi nikmatnya. Dua laki-laki jantan berbadan tegap dengan kontol ngaceng teracung-acung sedang membantu kontol temannya yang juga jantan dan besar masuk ke lobangku. Melihat Darno kesusahan, aku lebarkan kedua kakiku agar lobangku semakin terbuka dan dia bisa masuk dengan lebih mudah. Keringat mengucur dari wajah dan badan Darno sehingga dia terlihat jauh lebih seksi dari sebelumnya. Dia menggeol-geolkan kontolnya seperti mata bor dengan jempol diatas batang kontol dan telunjuknya di bawah batang kontol untuk menopang gerakan ngebornya dan ... PLOP...!!!! Masuklah kepala kontolnya yang besar itu. Aku merasa lebih lega dan mulai merasakan rasa sakit lagi, tapi aku nggak bisa berlama-lama merasa sakit karena tiba-tiba dia langsung menimpakan seluruh beratnya ke badanku dan dengan cepat seluruh kontolnya amblas dan ujung kontolnya langsung mengenai sesuatu di dalam lobangku. Aku menjerit antara rasa sakit yang tiba-tiba dan rasa enak di dalam lobangku. Wajahnya penuh dengan peluh dan dia menatapku sambil tersenyum. "Gimana, enak gak kontol gue?" ujarnya sambil menggeol-geolkan lagi pantatnya, sehingga bulu jembutnya yang lebet dan menempel dikulit pantatku terasa menari- nari dan menggelitikku menimbulkan rasa geli dan sensasi nikmat. "Argghhh... shhh... enak..." desisku sambil melonjok-lonjakkan pantatku ke atas. "Udah No, cepetan entot. Dia sepertinya udah nggak sabar." kata tukang bertubuh tinggi itu. Darno kemudian menarik keluar batang kontolnya sampai sebatas kepala kontol lalu ditekan lagi masuk. Dia mulai memompaku dan kontolnya terus memompa lobangku dengan kecepatan penuh. Aku seperti merasakan dimasukin mesin bor, tapi rasa enak terus menerus menerpaku. Aku semakin gila-gilaan menggeliat dan berkali-kali menahan diri agar nggak cepat keluar karena entotannya bener- bener enak. Dia terus mendengus dan memompaku. Dia tersenyum saat melihat ekspresi wajahku yang keenakan. "Gimana enak kan entotan gue?" tanya sambil terus ngentotku. "Ahhh setan ...!! enak banget kontol lo... entot gue lebih keras .. ayo..." aku semakin liar. "Nih lo rasain sendiri," katanya. Dia sama sekali nggak main-main, kontolnya ditusukkan dengan sangat kuat ke lobangku karena tenaga kulinya yang luar biasa. Aku betul-betul terengah-engah... "Terus ... terus ... ahhh enak..." ujarku. Tukang bertubuh tinggi itu memposisikan dirinya seperti sedang push-up dengan kedua biji pelernya yang menggantung itu menempel di bibirku dan batang pelernya menempel melebihi daguku, sementara kepalanya menghadap Darno yang sedang mengentotku. "Tenang aja kang, nanti juga dapet giliran ..." kata Darno saat melihat tukang bertubuh tinggi itu memperhatikan entotannya. "Akhhh .... enak sekali ... arhhhh" Aku menjilati kedua telur terbungkus jembut itu, rasanya enak sekali. Aroma khas laki-lakinya membuatku semakin bergairah, belum lagi entotan Darno, aku terus mengelinjang keenakan. Kulihat Wiwit duduk dilantai sambil ngocok kontolnya yang gede itu dan dia tersenyum saat melihatku sedang menatapnya. Aku benar- benar ingin kontol dan entah apa yang mempengaruhi otakku, tiba-tiba aku berkata "Ngentot berdua aja.." ujarku dengan susah payah. "Ayo masukin satu kontol lagi ke lobang gue," Darno menghentikan entotannya. "Gila lo, mana bisa... satu aja masuk susah apalagi dua." katanya. "Bisa," ujarku. "Ayo gue udah nggak sabar pengen kontol lagi." "Ya udah biar aku coba aja," ujar Wiwit yang sepertinya juga nggak sabar pengen ngentot aku lagi. Darno menarikku dan menaikkan ku ke tubuhnya sehingga dia dalam posisi menggendongku, tapi kontolnya tetep masih di lobangku. Aku rebahkan kepalaku dibahunya. Enak sekali sensasi ini, digendong laki-laki jantan dan kontolnya menancap keras di lobangku. Wiwit merebahkan tubuhnya, lalu Darno menurunkan aku. Dia memutar aku sehingga posisiku berganti dan wajahku menghadap wajah Wiwit. Aku rendahkan tubuhku dan tukang bertubuh tinggi itu tiba-tiba membantu dengan memegangkan batang kontol Wiwit yang sudah ngaceng itu dan mengarahkannya ke lobangku. "Arghhh..." Erang Wiwit saat tukang bertubuh tinggi itu memegang kontolnya dan mengarahkan ke lobangku. Lalu Wiwit mendesakkan batang kontolnya. Karena lobangku sudah terbuka oleh kontol Darno dengan mudah kontol Wiwit masuk. "Ah... enak ... ayo mulai entot gue ... ayo cepet..." aku membakar gairah mereka. Darno langsung tancap gas begitu juga Wiwit. Dua kontol laki-laki jantan itu beradu di dalam lobangku. Aku berniat mengisap kontol tukang bertubuh tinggi itu, tapi dia menolaknya. "Jangan, nanti aku ngencrot di mulut kamu lagi. Aku mau ngentot kamu dulu," Aku yakin mereka berdua yang sedang mengentotiku ini juga merasakan sensasi lain selain enaknya mengentotku, yaitu gesekan antara batang kontol mereka sendiri. Gerakan mereka semakin liar, terutama Darno sampai-sampai Wiwit bilang agar Darno jangan terlalu kuat ngentotku karena susah buat dia mengimbangi. Tapi Darno tak perduli dan aku merasakan batang kontolnya semakin mengembang... "Argghhhh... SETAN ...!!!!!" teriak Darno. Dan ... CROT ... CROT .... CROT, semprotan demi semprotan pejuh Darno memenuhi lobangku dan karena lobangku juga ada kontol lainnya, pejuh Darno meleleh keluar dan turun lewat batang kontol Wiwit dan membasahi jembut Wiwit. "Arghh .. pejuh kamu anget bener no, sialan kena kontolku sama pejuhmu," ujar Wiwit. Darno hanya tersenyum saja. Sementara tubuhku sudah penuh peluh dan aku dirasuki rasa enak yang amat sangat. Tukang bertubuh tinggi itu segera ambil kesempatan, dia menarik Darno. "Cepet lah .. aku dah nggak tahan," Lalu kontol Darno tercabut dari lobangku dan dengan kasar dia menggantikannya. Kontol itu dengan cepat masuk dan ia langsung memompaku. Bunyi kecipak-kecipok dalam lobang pantatku yang penuh dengan sisa-sisa pejuh Darno di rojok oleh dua kontol menimbulkan rasa nikmat yang tak bisa aku tahan. Kontolku menggembung dan kemudian aku mengerang keras ... aku nggak bisa menahan diri lagi. CROT...CROT .. CROT ... CROT ... Semprotan pejuhku sudah tak karuan arahnya, menyemprot kesana kemari aku sudah tak perduli. Badanku bergoyang-goyang dientot dua orang dan aku sendiri kelojotan karena rasa enak yang luar biasa. Sepertinya tadi berliter- liter pejuh menyembur dari lobang kencingku. Tukang bertubuh tinggi itu rupanya sudah tak tahan dengan apa yang terjadi, dia nggak mau tahu lagi dan dia juga meningkatkan kecepatan entotnya. "Kang pelan- pelan, nanti lecet kontolku," kata Wiwit. "Bodo...!!" kata tukang bertubuh tinggi itu. Dia melakukan satu hujaman terakhir dan saat seluruh batang kontolnya terbenam dia mengerang keras ... "ARGGGGGHHHH ..." lolongnya. Kembali lobangku terasa sangat hangat, semburan demi semburan pejuh dari tukang bertubuh tinggi itu memenuhi rongga pantatku. "Aku juga mau ngecrot..." ujar Wiwit dengan suara tersengal-sengal. "Jangan dikeluarin di dalam," ujarku cepat. "Keluarin dimulutku, ayo cepat." Wiwit bereaksi dengan langsung mencabut kontolnya dari lobangku dan berdiri menghampiri mulutku. Batang dan kepala kontolnya penuh dengan pejuh dari Darno dan tukang bertubuh tinggi itu, dan aku sangat senang karena ini yang kuinginkan. Pejuh dua orang yang tadi mengentotku sudah bersatu. Aku segera menyambar batang kontol nan licin itu dan memasukkannya di mulutku dan kukenyot- kenyot. "Aw... Argghhh .. Arghhhh..." erang Wiwit tak karuan. Tak lama ... Crottttttt satu, tiga, lima , tujuh ... sembilan semprotan keluar dari lobang kencingnya dan semua aku telan. Ahhh bener-bener enak. Aku keluarkan batang kontol itu dari mulutku dan terus aku jilat-jilat untuk membersihkan sisa-sisa pejuh di sekujur batang kontolnya sampai kering tak bersisa. "Gila bener-bener entotan yang hebat," ujarnya Wiwit masih dengan nafas yang tersengal-sengal. "Kontol kalian semua tuh yang sedep bener," "Kamu suka nelen pejuh yah?" "Suka mas, enak sih.. apalagi pejuh dari kontol- kontol gede dan jantan seperti kontol kalian." Dia tersenyum. "Besok kita entot kamu lagi mau gak?" Aku mengangguk bahagia ngebayangin kontol-kontol besar ini bakal ngentotku lagi. "Kalo bisa sih bawa beberapa kontol lagi ya ..." ujarku. Mereka tersenyum dan aku tak sabar menanti.
cerita panas polisi gay